Jumat, 13 Juni 2025

DISKOMINFOTIKSAN DUMAI - Wali Kota Dumai H Paisal hadir secara langsung dalam gelaran acara Human Capital Summit (HCS) 2025, bertempat di Jakarta International Convention Center, Selasa (3/6/2025).

Acara yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini, dibuka secara resmi oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Sebanyak lebih dari 4.000 peserta dari dalam maupun luar negeri terlihat antusias mengikuti acara yang mengusung tema akbar 'Accelerating the Workforce Transformation for Downstream Growth and Energy Security towards Energy Transition in Indonesia'.

Wali Kota Dumai H Paisal dalam keterangannya mengungkapkan bahwa kegiatan HSC 2025 merupakan agenda strategis khususnya bagi Pemerintah Kota Dumai sebagai daerah industri untuk meningkatkan kualitas SDM di sektor ESDM, seiring dengan meningkatkan kontribusi sektor ESDM terhadap perekonomian daerah maupun nasional. 

"HCS ini menjadi momen yang luar biasa bagi kita untuk meningkatkan kompetensi SDM di sektor energi dan sumber daya mineral. Apalagi Dumai yang dikenal sebagai kota industri. Ini menjadi kesempatan yang baik untuk membangun jaringan dan meningkatkan kemampuan SDM di daerah kami," ungkapnya.

Orang nomor satu Dumai berharap, HCS 2025 dapat menjadi ruang yang efektif untuk meningkatkan kompetensi SDM di sektor energi dan sumber daya mineral, sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di Dumai Kota Idaman.

"Semoga hasil dari Human Capital Summit ini bisa menjadi acuan bagi Pemko Dumai untuk meningkatkan kualitas SDM di sektor ESDM, tentunya didukung sinergi dan kolaborasi yang apik antara pemerintah, industri, akademisi, serta pemangku kepentingan terkait lainnya," tutur H Paisal.

Dilansir dari laman resmi esdm.go.id, Bahlil menyampaikan bahwa HCS 2025 merupakan instrumen untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbaik pada sektor ESDM. Bahlil pun mengimbau agar perguruan tinggi dapat menyesuaikan tersedianya lapangan pekerjaan.

"Jadi ini harus betul-betul kita mampu beradaptasi dengan lapangan pekerjaan. Kami hanya menyiapkan roadmapnya. Tapi kampus segera menyesuaikan. Jangan kampus melahirkan output lulusan kampus yang tidak adaptif dengan tuntutan lapangan pekerjaan," ujar Bahlil.

Di tengah tantangan geopolitik dan ekonomi global saat ini, salah satu keunggulan Indonesia adalah potensi minyak bumi dan batubara. Meski demikian, Indonesia tetap berkomitmen pada upaya pencapaian transisi energi. Bahlil meminta agar seluruh pemangku kepentingan tetap fokus pada target tersebut dengan mempersiapkan tenaga kerja yang terampil.

Bahlil membeberkan tiga tugas utama Kementerian ESDM, yakni menaikkan lifting minyak dan gas bumi (migas), membangun hilirisasi di semua sektor, dan transisi energi. Untuk memuluskan tujuan itu, dibutuhkan lebih dari 6,2 juta lapangan pekerjaan hingga tahun 2030.

Tercatat, saat ini terdapat 3.746 jenis pekerjaan di sektor ESDM, 487 jenis di antaranya adalah jenis pekerjaan baru pada tiga sektor utama, yakni Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (KEBTKE), migas, serta geologi, mineral, dan batubara (geominerba). 

Bahlil pun menegaskan bahwa dalam Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan terus menerus dan kreatif untuk menciptakan peluang lapangan pekerjaan, termasuk dengan bantuan pemangku kepentingan dan badan usaha terkait.

Disisi lain, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) ESDM Prahoro Yulijanto Nurtjahyo menyampaikan bahwa salah satu tujuan diselenggarakannya HCS 2025 adalah untuk penyerahan Policy Document on Human Capital Development in the Framework of Energy Transition Towards NZE 2060, yaitu dokumen panduan dalam pengembangan SDM sektor ESDM.

"Adanya dokumen yang bisa memberikan guideline kepada kita, terutama terkait dengan pengembangan SDM di sektor ESDM. Karena ini menjadi penting, menjadi panutan bagi kita, agar upaya untuk percepatan hilirisasi maupun dengan transisi energi, ini akan lebih clear bagi semua pemangku kepentingan sekaligus stakeholder yang ada di tempat kita," kata Prahoro.

Adapun pada HCS 2025, terdapat 20 mitra kerja sama, yaitu 4 negara mitra (Jepang, Selandia Baru, Swiss, dan Tiongkok), 3 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), 7 Pemerintah Daerah, 6 Badan Usaha/Organisasi Non-Pemerintah, Japan Organization for Metals and Energy Security (JOGMEC), serta 2 Badan Usaha dari Tiongkok. 

Selain itu, terdapat pula nilai komitmen kerja sama yang sudah berjalan dan akan datang, sebesar Rp530,65 miliar. Dari angka tersebut, sektor migas menyumbang Rp78,5 miliar; geominerba Rp46,2 miliar; KEBTKE Rp346 miliar; serta beasiswa dan lainnya sebesar Rp59,8 miliar.

Human Capital Summit 2025 bertujuan untuk merancang dan mengusulkan kerangka kebijakan yang komprehensif untuk mendukung percepatan transformasi tenaga kerja dalam menghadapi hilirisasi dan ketahanan energi, yang selaras dengan tujuan transisi energi Indonesia.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, seperti kementerian/lembaga, kedutaan besar, organisasi nasional dan internasional, perusahaan, perguruan tinggi, serta lembaga pendidikan dan pelatihan.

(Mediacenter Dumai/RA)

Info Lainnya

Sosialisasi Penerangan Hukum Program Pembinaan Masyarakat Taat Hukum (Binmatkum) Kejati Riau

HALAL BIHALAL IKKS KOTA DUMAI TAHUN 2025

Berita & Info Lainnya

Link