DISKOMINFOTIKSAN DUMAI - Wali Kota Dumai, H Paisal mengajak seluruh lapisan masyarakat baik dari tingkat pemerintahan, perusahaan, hingga akademisi untuk berkolaborasi dalam meningkatkan minat baca di Dumai melalui penciptaaan inovasi yang kreatif untuk kembali memotivasi minat membaca masyarakat, terutama anak-anak.
Hal ini disampaikan orang nomor satu Dumai saat memberikan sambutan dalam acara Talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) untuk Kesejahteraan Masyarakat yang dilaksanakan secara hybrid, bertempat di Balai Sri Bunga Tanjung, Kamis (20/7/2023)
“Kalau anak-anak rajin membaca pasti ilmu dan wawasannya akan meningkat, untuk itu saya mengimbau seluruh lapisan masyarakat yang ada di Dumai untuk bergotong royong menjadi tim yang kuat,” ucapnya.
Lebih lanjut disampaikannya bahwa salah satu upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota Dumai dalam meningkatkan minat baca yakni meluncurkan sebuah buku yang berisikan teks sederhana dan gambar yang menarik untuk dibaca seluruh anak sekolah pada tingkat SD dan SMP.
Wali Kota Paisal juga mengajak seluruh peserta luring yang berjumlah 150 orang dan peserta daring yang berjumlah sekitar 10.000 akun, untuk dengan seksama mengikuti kegiatan ini.
Dikarenakan, talkshow yang mengusung tema "Peningkatan Literasi Masyarakat di Era Digital" ini, diperkuat oleh narasumber diantaranya Pustakawan Ahli Utama Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Deni Kurniadi, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Dumai, Edison, Ketua Yayasan Tafaqquh Fiddin Dumai, H Muhammad Rizal Akbar, dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kota Dumai, Raja Dona Fitri Illahi.
“Kegiatan ini menghadirkan narasumber yang luar biasa, sehingga kami berharap seluruh peserta yang hadir baik secara onsite maupun online mampu saling bertukar pikiran. Karena pasti akan ada banyak informasi untuk diketahui,” tutur H Paisal.
Disisi lain, Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpusnas, Mariana Ginting mengungkapkan bahwa gentingnya status pandemi Covid-19 yang dialami sekitar 3 tahun terakhir, sudah mulai terkendali. Kondisi ini disambut dengan sukacita oleh seluruh masyarakat Indonesia, tak terkecuali warga Kota Dumai.
Iklim konsumsi yang mengalami penurunan semasa pandemi Covid-19, saat ini tampak meningkat. Masyarakat dan pelaku usaha dalam hal ini berperan strategis untuk menggerakan pemulihan ekonomi Indonesia.
Sebagai benteng terakhir pendidikan yang memberikan edukasi, informasi dan pengetahuan, Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) terus berikhtiar mewujudkan masyarakat literat.
"Perpustakaan melalui program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang digagas Perpusnas berkontribusi aktif dalam membantu memulihkan kondisi perekonomian masyarakat pasca-pandemi," ungkapnya.
Menurutnya, Program TPBIS yang sudah dijalankan sejak tahun 2018 di berbagai perpustakaan umum daerah dinilai efektif dalam memberikan manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, utamanya masyarakat marginal.
"Program TPBIS mendidik masyarakat yang tidak memiliki kemampuan atau akses kepada dunia digital untuk mendapatkan pengetahuan/informasi dan meningkatkan taraf hidup," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dispersip Kota Dumai, Raja Dona Fitri Illahi mengatakan, sejatinya perpustakaan telah bertransformasi. Dulu perpustakaan identik dengan gudang buku, hari ini perpustakaan berubah menjadi pusat informasi pembelajaran berbasis inklusi sosial.
“Saat ini perpustakaan merupakan wadah atau sarana yang bisa memfasilitasi seluruh lapisan masyarakat untuk mengembangkan inovasi berdasarkan potensi daerahnya,” katanya.
Dona juga menginfokan Indeks Literasi Literasi Masyarakat Kota Dumai yaitu 61,87%, nilai ini diakui belum berada pada posisi baik sehingga ke depan harus lebih didorong mengingat potensi yang dimiliki Kota Dumai antara lain masyarakat heterogen dan wilayah yang menjadi ‘pintu’ menuju dunia global.
“Beberapa inovasi yang sudah kami lakukan diantaranya iDumai, Pojok Baca Digital (Pocadi), dan perpustakaan keliling,” terangnya.
Perpusnas sebagai sebuah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian yang bertugas khusus pada bidang perpustakaan, bertanggung jawab langsung kepada Presiden RI dalam menciptakan SDM unggul.
Pustakawan Ahli Utama Perpusnas, Deni Kurniadi menyampaikan Perpusnas dalam mengemban tugasnya tidak dapat bekerja sendiri. Sinergi wajib dibangun bersama seluruh stakeholders untuk mampu menghadirkan bahan bacaan di tengah masyarakat.
“Sama halnya Perpusnas yang membangun sinergi dengan Komisi X DPR RI, saya bangga karena Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Dumai sudah bersinergi dengan pihak swasta. Karena memang dana filantropi dan CSR dapat dimanfaatkan untuk memastikan bahan baca hadir di tengah masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Dumai, Edison menjelaskan sejak 2016 pemerintah telah mengerahkan kekuatan untuk meningkatkan literasi masyarakat melalui Gerakan Literasi Nasional (GLN).
Di dalam GLN ada Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang menjadi dasar atas peran yang dilakukan untuk membuat anak-anak gemar membaca. GLS juga menitikberatkan pada kewajiban untuk sekolah menghadirkan perpustakaan.
“Dengan menghadirkan sarana dan prasarana perpustakaan yang sangat bagus, mampu memberikan motivasi kepada siswa siswi untuk mau membaca di perpustakaan,” terangnya.
Dalam hal etika dalam berliterasi digital, Ketua Yayasan Tafaqquh Fiddin Dumai, Muhammad Rizal Akbar menerangkan bahwa ‘latah’ dalam menyebarkan informasi tanpa sumber yang valid menjadi masalah pelik yang ditemukan di era digital ini.
Menurutnya, informasi yang baik seharusnya didasari pada sumber yang valid, sehingga tidak menimbulkan salah tafsir atau bahkan multi tafsir.
“Persoalan hari ini, masyarakat sangat piawai dalam menulis status di FB (Facebok) dan IG (Instagram). Tapi, latah buat status tanpa sumber yang jelas, bahaya. Karena penafsiran yang salah akan menimbulkan banyak kerancuan,” pungkasnya.