Sabtu, 11 Januari 2025

DISKOMINFOTIKSAN DUMAI, PEKANBARU - Pjs Ketua Tim Penggerak  Pemberdayan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Dumai Cut Resmiati Fahsul bersama rombongan TP PKK Kota Dumai menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) dan Konsultasi Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) se-Provinsi Riau. 

Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri) Rahman Hadi ini diselenggarakan di Ballroom Hotel Alpha, Pekanbaru, Ahad (13/10/2024) malam.

Turut hadir pada kegiatan ini, Pj Ketua TP PKK Riau, Zuliana Rahman Hadi. Tampak hadir pula Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (PMD Dukcapil) Provinsi Riau, Djoko Edy Imhar, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Riau, Fariza, serta tamu undangan lainnya.

Untuk diketahui, rakor ini diselenggarakan selama tiga hari sejak tanggal 13 hingga 15 Oktober. Pesertanya berjumlah 146 orang yang berasal dari berbagai instansi, diantaranya, Dinas PMD kabupaten/kota. Lalu, Ketua TP PKK beserta anggota TP PKK kabupaten/kota, dan kader posyandu kabupaten/kota se-Provinsi Riau.

Usai seremoni pembukaan, Pjs Ketua TP PKK Dumai Cut Resmiati Fahsul mengatakan pentingnya gelaran rakor ini sebagai wadah penyamaan persepsi dari seluruh stakeholder, baik pemerintah maupun pihak swasta dalam mendukung 10 program pokok PKK. 

“Tentu apa yang menjadi arahan dari Pj Gubri dan Pj Ketua TP PKK Provinsi serta rumusan dari rakor ini akan kita tindaklanjuti bersama pengurus dan para kader di daerah,” tuturnya.

Sebelum itu, dalam sambutannya Pj Gubri menuturkan bahwa TP PKK dari berbagai tingkatannya merupakan satu mata rantai kegiatan yang terstruktur dan memiliki satu visi bersama. Tujuannya yaitu meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan 10 program pokok PKK. 

Lalu dikatakan, keberadaan TP PKK dinilai penting sebagai mitra pemerintah dalam menjalankan program-program yang ditetapkan dengan cakupan yang sangat luas. Dengan demikian, ia berharap Rakor tersebut menghasilkan sebuah komitmen untuk mencapai sebuah target kerja yang lebih baik.

"Rapat koordinasi dan konsultasi pada hari ini diharapkan nanti akan menghasilkan sebuah program bersama yang dihasilkan dari curah gagas, hasil diskusi, dengan menyerap apa yang menjadi rujukan disampaikan oleh para narasumber. Kemudian, akan menjadi sebuah program yang dilaksanakan secara bersama, kemudian menjadi komitmen untuk kita capai secara bersama-sama," sebutnya.

"Untuk itu, apabila dimanfaatkan dengan baik, tentunya PKK ini memiliki dampak yang sangat signifikan dalam mendorong program-program resmi pemerintah, khususnya pemerintah Provinsi Riau dari seluruh jajaran yang terlibat," imbuhnya.

Lebih lanjut, Pj Gubri mengungkapkan, hari ini yang menjadi persoalan nyata dan menjadi satu diantara topik nasional adalah upaya penurunan prevalensi tengkes atau stunting. Ia jelaskan, prevalensi stunting Provinsi Riau pada 2023 sebesar 13,6 persen, hasil ini lebih baik dari capaian nasional yakni sebesar 21,5 persen. Dengan hasil ini, Provinsi Riau tercatat sebagai provinsi terbaik ke-3 dari 38.

"Ini luar biasa, kami sangat mengapresiasi, semua ini berkat kerja sama. Keberhasilan di tingkat provinsi ini, merupakan hasil akumulasi dari kerja tingkat dasawisma,  desa, kelurahan, kecamatan, dan kabupaten, diakumulasi menjadi kerja-kerja provinsi. Jadi bukan kerja yang bersifat parsial, tapi semangatnya adalah hasil kerja bersama," ujarnya.

"Penanganan stunting ini menjadi barometer bagi kita, jadi bukan saja hanya capaian-capaian yang terkait dengan masalah tinggi tubuh dan berat badan, tetapi hal yang menjadi stimulan untuk kita bisa mengendalikan daripada stunting itu adalah program kita bersama, diantaranya adalah program-program yang terkoordinasikan kepada dinas-dinas di tingkat provinsi, kabupaten/kota dengan bantuan dari pembiayaan dari provinsi," sambungnya.

Maka dari itu, Pj Gubri berharap, kerja sama antara TP PKK dengan institusi pemerintah dan pihak lainnya akan menghasilkan sebuah kolaborasi dan aransemen bersama. Sehingga, dengan visi dan misi yang kuat tersebut dapat menghasilkan keberhasilan dalam menjalankan berbagai program pemerintah.

"Jadi kalau aransemen itu artinya ditata sedemikian rupa, kemudian masing-masing perkusinya bergerak dengan iramanya masing-masing, tetapi begitu dia melakukan kolaborasi siapapun yang bernyanyi maka hasilnya sama, iramanya sama, tunnya sama," jelasnya.

"Dari 10 program TP PKK ini, berkolaborasi semua tingkatan dibantu oleh pemerintah, diikat oleh institusi yang resmi, digagas oleh semuanya, dan program ini menjadi tujuan nasional, maka semua irama itu akan menghasilkan suatu intonasi yang sama yaitu keberhasilan dalam penyelenggaraan program," tandasnya

Masih dalam rangkaian agenda rakor, sebanyak 11 TP-PKK Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau termasuk Kota Dumai menerima penghargaan atas peningkatan hasil pembinaan dan monitoring pelaksanaan 10 program pokok PKK dan pembinaan TP-PKK Kecamatan, Desa dan Kelurahan.

Piagam penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Provinsi Riau, Zuliana Rahman Hadi kepada 11 Ketua TP PKK Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau.

Selain TP PKK Kota Dumai, penghargaan tersebut diserahkan pula TP PKK Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Kepulauan Meranti.

“Kami mengucapkan selamat kepada 11 Kabupten/Kota yang telah melaksanakan 10 program pokok PKK di Kecamatan, Desa dan Kelurahan. Semoga hal ini dapat terus dijaga dan ditingkatkan dimasa yang akan datang,” kata Zuliana di Hotel Alfa. Senin, (14/10/2024).

Dalam kesempatan tersebut Zuliana menghimbau agar seluruh TP PKK Kabupaten/Kota untuk dapat bersinergi dan mengintergrasikan program kerja mereka dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Seperti dalam pemenuhan pelayanan dasar masyarakat terhadap air bersih. TP PKK dapat menjalin kerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) yang ada dimasing-masing daerah.

“Ketersediaan air bersih sangat penting sebagai bagian integral dari upaya penurunan stunting,” ujarnya.

Karena menurutnya, akses air bersih yang baik akan berdampak langsung pada kesehatan ibu dan anak, terutama dalam memastikan kebersihan dan sanitasi yang memadai di lingkungan rumah tangga.

Dimana air bersih berperan penting dalam mencegah penyakit yang dapat memengaruhi pertumbuhan anak, seperti diare dan infeksi saluran pencernaan, yang merupakan salah satu penyebab utama stunting.

“Maka dari itu saya berharap kepada ibu-ibu anggota dan pengurus TP PKK di Kabupten/Kota untuk dapat saling berkerja sama dengan Dinas-Dinas lainnya dalam menjalankan 10 program kerja PKK ini,” tutup Zuliana Rahman Hadi.

Info Lainnya

Launching Brandbook DUMAI KOTA IDAMAN Th. 2024

KAYA 2 - TENUN ASLI ASAL KOTA DUMAI

Berita & Info Lainnya

Link