DISKOMINFOTIKSAN, DUMAI - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Dumai melalui Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3) melaksanakan roadshow ke Kecamatan se Kota Dumai.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Sosialisasi Penumbuhan Kesadaran Keluarga Dalam Peningkatan Kualitas Kelestarian Lingkungan Hidup yang berfokus pada pengelolaan sampah melalui Bank Sampah dengan menggandeng Kader PKK dan Posyandu di Kota Dumai.
Berdasarkan Surat Edaran Walikota Dumai Nomor 18 tahun 2025, Walikota Dumai H. Paisal, SKM., MARS menginstruksikan agar setiap Kelurahan di Kota Dumai memiliki 1 Bank Sampah. Hal ini dipandang sebagai langkah pengelolaan sampah berjalan dengan optimal, dimulai dari level terkecil.
Lalu, PKK dan Posyandu Kota Dumai sesuai arahan Ketua Hj. Leni Ramaini Paisal ikut serta menyukseskan program ini dengan keterlibatan para ibu ibu kader. Direncanakan pula nantinya akan ada Bank Sampah pada setiap Posyandu di semua Kelurahan se Kota Dumai.
Kegiatan juga merupakan lanjutan dari Sosialisasi Dari Posyandu Untuk Bumi-Pilah Sampah, Tabung Emas di Bank Sampah yang merupakan kerjasama antara DLH, TP PKK, dan TP Posyandu Kota Dumai.
DLH Kota Dumai memulai roadshow dengan turun langsung melaksanakan sosialisasi kepada para kader di setiap Kecamatan se Kota Dumai. Selain sosialisasi, DLH Kota Dumai turut melaksanakan praktek pengelolaan sampah di Bank Sampah secara langsung di hadapan para peserta.
Kepala Bidang PSLB3 DLH Kota Dumai John Kusuma Putra, S.T. memimpin langsung pelaksanaan sosialisasi di setiap Kecamatan se Kota Dumai.
Tampak para kader begitu bersemangat untuk belajar mengelola sampah rumah tangga dan mencari nilai ekonomis dari sampah yang telah dipilah di hulu sebelum dibuang ke lokasi TPS maupun TPA.
Kabid John turut menyerahkan beberapa unit bantuan kendaraan roda tiga untuk pengangkutan sampah untuk memudahkan mobilitas pengangkutan sampah yang telah diolah nantinya.
Melalui penyampaiannya, Kabid JK menuturkan jika setiap harinya 130-180 ton sampah dibuang begitu saja tanpa melalui proses pemilahan terlebih dahulu dari rumah tangga ke TPA.
Padahal menurutnya, banyak bagian dari sampah tersebut yang masih memiliki nilai jual dan jika dikelola dengan baik maka akan menjadi pemasukan tambahan bagi rumah tangga terutama ibu ibu kader.
Dan jika terlebih dahulu dipilah mana yang memiliki nilai jual, maka tonase sampah yang masuk ke TPA semakin berkurang dan dapat dipastikan tidak memiliki nilai jual lagi.
“Untuk diketahui, setiap hari ratusan ton sampah yang dibuang ke TPA itu ibu ibu masih banyak dari bagiannya seperti plastik, logam, organik, dan yang lain masih memiliki nilai jual baik dalam bentuk mentah maupun barang jadi” ujar Kabid JK.
“Kalau kita mulai kelola sampah dengan baik dari rumah, setelahnya kita antarkan ke Bank Sampah yang dikelola secara bersama pula, maka sampah ini akan memberikan tambahan penghasilan bagi rumah tangga. Sedangkan sampah yang dikirimkan ke TPA adalah sampah yang betul betul tidak ada nilai jualnya lagi” tutur Kabid PSLB3.
Turut hadir dalam sosialisasi ini Camat, Lurah, Ketua TP PKK, jajaran PSLB3, beserta tamu undangan lainnya.
(MediaCenter/MHA)