DUMAI- UPT Pemadam kebakaran (Damkar) Kota Dumai, dibawah naungan Badan Penanggulangan bencana daerah (BPBD), kota Dumai, terus meningkatkan kemampuan SDM dan kelengkapan sarana dan prasaran dalam menjalankan tugasnya.
Kepala Pelaksana BPBD Dumai, Adyan BP Harahap, melalui Kepala UPT Damkar Dumai, Jhony H. mengungkapkan, bahwa untuk memaksimalkan kinerja saat bertugas, pihaknya selalu melakukan pengecekan alat alat sana dan prasarana seperti halnya mobil damkar.
Ia menambahkan, UPT Damkar Dumai, memiliki 10 mobil, yang mana Tiga unit mobil water supplay PTO kapasitas 4.000 liter, dua unit Fire truck kapasitas 4.000 liter, dua unit water supplay (Moril tanki), satu unit water Supply PTO kapasitas 6.000 liter dan dua unit Fire Jeep.
"Dalam menjalankan tugas tentunya parasarana merupakan modal utama, sehingga perawatan mobil Damkar selalu dilakukan, mulai dari selang, pompa, dan lainnya," katanya, Rabu (9/2/2022)
Dirinya mengimbau kepada masyarakat, untuk dapat bekerjasama dalam memberikan informasi, pasalnya, masih ada oknum oknum yang tak bertanggungjawab memberikan informasi palsu.
"Kita masih dapati ada oknum oknum yang tak bertanggungjawab memberikan informasi palsu, seperti memberikan informasi ada peristiwa kebakaran, setelah didatangi di TKP, ternyata tak ada, walaupun begitu, kita tetap akan menerima setiap laporan ataupun informasi yang masuk ke kami," jelasnya.
Diakuinya, bagi masyarakat yang belum tahu nomor telepon atau HP Damkar Dumai, bisa menyimpannya, yakni untuk telepon 0765-38208 sedangkan nomor Hp 08117504113.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Dumai, Adyan mengungkapkan, selama 2021 pihaknya telah mencatat ada 96 kasus kejadian kebakaran dan non darurat kebakaran.
Ia menambahkan, selama 2021pihaknya mencatat telah terjadi 29 kasus kebakaran dan 67 kasus non darurat kebakaran, sehingga totalnya ada 96 kasus.
"Dari 96 kasus kejadian kebakaran dan non darurat kebakaran, kasus eksekusi sarang Tawon ataupun lebah di kota Dumai, sebanyak 38 kasus," katanya.
Adyan menjelaskan, kasus non darurat kebakara selain eksekusi sarang tawon, pihaknya juga melakukan evakuasi ular baik ular sawah maupun ular berbisa sebanyak 19 kasus.
"Memang kita selalu mendapat laporan ada sarang tawon dan ular selama 2021, dan kasusnya menjadi yang tertinggi selama 2021 di kota Dumai," sebutnya.
Diakuinya, untuk kebakaran rumah atau pemukiman selama 2021 ada sebanyak 23 kasus, disusul dengan kebakaran Tangki Minyak satu kasus dengan korban jiwa lima orang, kemudian kebakaran Mobil, gudang dan lainnya.
Diakuinya, kendala dilapangan yang ditemui khususnya bencana kebakaran pemukiman yakni, akses yang sulit menuju titik api akibat padat pemukiman, serta banyaknya masyarakat yang menonton jika terjadi kebakaran.
"Kita sudah bekerja semaksimal mungkin dalam melayani masyarakat, walaupun kita sering mendapatkan kata kata kasar karena lambat dalam memberi pertolongan seperti kebakaran, namun kami memaklumi itu, karena korban dalam keadaan panik," pungkasnya.